Hama Dan Penyakit Pada Buah Naga Serta Cara Pengendaliannya Paling Ampuh
Hama dan Penyakit pada Buah Naga Serta Cara Pengendaliannya – Meskipun tergolong tanaman yang gampang dibudidayakan, bukan berarti tidak ada hama dan penyakit yang menyerang flora buah naga. Berdasarkan pengalaman yang dibagikan petani buah naga, ada beberapa hama dan penyakit yang mengganggu flora buah naga. Serangan hama dan penyakit mampu menghambat kemajuan jika tidak ditangani dengan tepat, bahkan dapat mengakibatkan ajal pada tumbuhan buah naga. Karena itulah, kita perlu mengenali cara menertibkan serangan hama dan penyakit pada tanaman buah naga.
Sekecil apapun hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah naga, kalau dibiarkan dalam waktu lama, persebaran hama dan penyakit akan berkembang biak dan merusak flora. Petani perlu memantau pertumbuhan buah naga agar tumbuhan tidak terserang hama dan penyakit. Untuk mendapatkan hasil buah berkualitas baik dan optimal, selain melaksanakan cara budidaya yang sempurna, penting juga untuk memperhatikan kesehatan tanaman dan lingkungan lahan taman buah naga.
Berikut ini beberapa macam hama dan penyakit yang kerap menyerang tumbuhan buah naga lengkap dengan cara pengendaliannya.
Baca Juga : Cara Budidaya Buah Naga Agar Cepat Berbuah
Hama pada Buah Naga
1. Bekicot
Bekicot akan menyerang tanaman buah naga pada malam hari dengan cara menyerang tunas-tunas muda calon buah naga. Selain itu, bekas gigitan bekicot juga menjadikan serangan hama jamur atau bakteri yang mengakibatkan flora layu dan membusuk.
Cara pengendalian mampu dilakukan dengan cara melaksanakan sanitasi lahan dan mengambil bekicot yang menempel pada flora. Agar lebih efektif, kerjakan cara pengendalian pada malam hari, sebab bekicot mempunyai aktifitas yang tinggi pada malam hari.
2. Kutu Batok (Aspidiotus sp.)
Kutu Batok menyerang flora buah naga dengan cara menghisap cairan pada batang atau cabang sampai bab flora menguning.
Cara pengendalian kutu batok dapat dilaksanakan dengan cara melaksanakan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari sekali, seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput maritim.
Sedangkan untuk pemulihan tumbuhan mampu dilakukan dengan cara menawarkan nutrisi flora organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, maupun melalui tubuh tumbuhan, dengan cara disemprot.
Cara pengendalian kimiawi dapat dikerjakan dengan menggunakan insektisida atau kanon dengan takaran 1-2 cc/ltr air dengan interval waktu sepekan sekali pada batang atau cabang yang diserang.
Baca Juga : Cara Budidaya Buah Naga Kuning
3. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Serangan kutu kebul pada tumbuhan buah naga mampu mengakibatkan bercak nekrotik akhir rusaknya sel-sel dan jaringan tumbuhan pada batang atau cabang yang terserang. Selain kerusakan pada flora, kutu kebul juga hama yang berbahaya karena berperan sebagai vektor penular virus tumbuhan.
Untuk menguatkan keadaan tumbuhan supaya bisa bertahan dari inveksi hama yang ditularkan, maka lakukan penyemprotan dengan nutrisi organik secara berkala dan interval 7hari sekali.
Selain itu, untuk meminimalkan populasi hama anda bisa kerjakan pemasangan alat perangkap yellow trap sebanyak 40 buah/ha. Pengendalian hayati dapat dikerjakan dengan memanfaatkan musuh alami kutu kebul, mirip: kumbang predator Menochilus sexmaculatus dan parasitoid Encarcia formosa.
Selain itu mampu juga dilaksanakan penyemprotan pestisida nabati mirip nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut harus dijalankan secara berkala dengan interval 3-4 hari sekali.
4. Tungau
Tungau memiliki ukuran tubuh sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan bersifat polyfag, ialah menyerang hampir segala jenis tanaman.
Tungau menyerang dengan cara menghisap cairan batang dan cabang flora buah naga. Akibat hama ini mampu menyebabkan permukaan kulit batang dan cabang timbul bintik-bintik kuning atau cokelat. Sedangkan pada serangan yang berat mampu menjadikan flora buah naga tumbuh tidak normal.
Cara pengendalian hama tungau dapat dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari sekali, seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut.
Sedangkan untuk pemulihan bisa anda kerjakan dengan cara memberikan nutrisi flora organik, baik lewat akar, dengan cara dikocor, maupun lewat tubuh tanaman, dengan cara disemprot. Secara kimia dilaksanakan penyemprotan Omite dengan takaran 1-2 gr/ltr air yang dijalankan 2-3 kali seminggu.
Baca Juga : Cara Pembibitan Tanaman Buah Naga
5. Kutu Sisik/Kutu Putih (Pseudococus sp.)
Kutu Sisik menggemari bagian cabang yang tidak terkena matahari langung, dan cabang yang terserang akan timbul warna kusam.
Cara pengendalian mampu dijalankan dengan melaksanakan penyemprotan pestisida nabati 3 -4 hari sekali, mirip nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut.
Sedang untuk pemulihan anda bisa memakai nutrisi tumbuhan organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, maupun melalui badan tumbuhan, dengan cara disemprot.
Penyakit pada Buah Naga
1. Busuk Pangkal Batang
Penyakit wangi pangkal batang biasanya menyerang pada awal penanaman. Gejala serangan lazimnya ditandai dengan pembusukan pada pangkal batang sehingga mengakibatkan batang basah dan berwarna kecokelatan.
Biasanya daerah yang terserang akan terdapat bulu-bulu halus miselium cendawan. Penyakit bacin pangkal disebabkan alasannya jamur Sclerotium rolfsii Sacc. dan lebih sering menyerang tumbuhan pada ketika cuaca lembab.
Cara pengendalian dapat anda kerjakan dengan cara mengendalikan drainase dan kelembaban pada saat musim hujan.
Atau kerjakan penyemprotan dengan pestisida nabati mirip daun serai, bawang putih, kunyit, serta bawang merah. Bahan-materi tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dijalankan yakni dengan pemanfaatan agensia hayati, mirip Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga Dalam Pot
2. Layu Fusarium
Penyakit Layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium. Gejala yang ditimbulkan seperti cabang berkerut, layu dan wangi berwarna cokelat. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan serangan penyakit amis basil.
Cara pengendalian dapat dijalankan dengan melakukan sanitasi kebun secara rutin, memperbaiki drainase untuk menghalangi genangan air, pemusnahan tumbuhan yang terjangkit dan bakar.
Sedangkan pengendalian secara kimia bisa dikerjakan dengan menggunakan Benlate T 20 WP atau Derosal 60 WP dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang yang terjangkit penyakit.
3. Busuk kuman
Busuk bakteri disebabkan karena bisul basil Pseudomonas sp. dengan gejala yang ditimbulkan dengan ditandai adanya pembusukan pada pangkal batang, terdapat lendir putih kekuningan pada kawasan serangan, serta tumbuhan tanpak kusan dan layu.
Cara pengendalian alami mampu dilakukan dengan melaksanakan sanitasi kebun secara rutin, memperbaiki drainase untuk menghalangi adanya genangan air, lakukan pencabutan flora yang terjangkit bacin bateri.
Sedangkan pengendalian kimia dapat dijalankan dengan memberikan Basamid dengan takaran 0,5-1 gram dalam bentuk serbuk pada lubang tanam lalu pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
Baca Juga : Manfaat Buah Naga
4. Antraknosa (Colletotrichum sp.)
Penyakit antraknosa pada buah naga disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. Gejala Antraknosa dapat dilihat dengan adanya bercak cokelat kehitaman yang umumnya berupa bulat agak cekung.
Pengendalian alami mampu dilakukan dengan memusnahkan sumber penyakit dengan membuang buah yang sudah terjangkit dengan cara dibakar.
Sedangkan bila terjangkit banyak, maka mampu dilakukan penyemprotan fungisida dengan materi aktif azoksistrobin, propineb, dimetomorf, tembaga hidroksida, kaptan, metil tiofanat, klorotalonil, benomil, mankozeb, dan metalaksil.
Itulah beberapa tips Hama dan Penyakit pada Buah Naga Serta Cara Pengendaliannya . Semoga gosip yang diberikan bermanfaat dan mampu dijadikan selaku sumber literasi bagi pembaca.
Comments
Post a Comment